Porosindonesia.id Simalungun Sumut – Ribuan pokok kelapa sawit milik PTPN IV Regional II Unit Kebun Mayang yang berada di Kecamatan Bosar Maligas, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara tepatnya di afdeling 2 ( dua) tahun tanam 2006 blok 06 F diserang hama jenis ulat api hingga mengalami kerusakan parah.
Amatan dilokasi serangan hama diduga tidak cepat tanggap sehingga tanaman produksi kelapa sawit tersebut tampak sudah gundul dan hanya menyisakan lidi, hal ini diduga akibat tidak dilakukannya pencegahan sedini mungkin sehingga berdampak akan merosotnya hasil produksi buah sawit kedepannya. Salah seorang karyawan panen yang enggan namanya disebut, ditemui dilokasi kepada awak media mengatakan ” Ngeri kali memang kebun afdeling 2 Unit Kebun Mayang ini, sudah beberapa bulan serangan ulat api ini namun sepertinya belum ada pencegahan yang dilakukan bang, jadi waktu kami melakukan panenan badan terasa gatal”, terangnya.
Asisten afdeling 2 Kebun Unit Mayang bermarga Marpaung yang dikonfirmasi terkait serangan Ulat api yang begitu parah dengan mengirimkan video dan foto keadaan tanaman sawit produktif yang berada di tahun tanam 2006 asisten lebih memilih bungkam dan tidak memberikan informasi.
Sementara Asisten kepala yang juga sebagai PJs. Manager di PTPN IV Regional II Unit Kebun Mayang Panuturan Marpaung yang coba dikonfirmasi melalui pesan aplikasi WhatsApp dengan mengirimkan foto dan video namun sangat disayangkan pesan yang dikirimkan tampak contreng satu yang menandakan kontak awak media telah diblokir Askep mayang tersebut.
Dengan gundulnya daun kelapa sawit sehingga akan menggangu proses fotosintesis pada tanaman sawit tersebut. Karena Fungsi daun bagi tumbuhan sangat berperan penting seperti :
Tempat terjadinya proses fotosintesis, Sebagai alat pernapasan tumbuhan, Tempat terjadinya penguapan dan Daun juga dapat digunakan sebagai alat perkembangbiakan vegetatif.
Serangan ulat api akan menurunkan produksi kelapa sawit hingga 30–40 persen, apabila serangan ulat tidak segera di kendalikan maka target yang telah direncanakan oleh aset negara tidak akan tercapai dan akan berpotensi merugikan perusahaan.
Kejadian ini akan membuat BUMN mengalami kerugian. Kejadian serangan ulat api seakan menandakan bahwa asisten dan Askep perusahaan plat merah tersebut tidak peduli dengan keadaan tanaman produktif yang akan menambah keuntungan perusahaan. (A.S)
